REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Aparat Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) selama bulan puasa dengan sasaran sejumlah tempat usaha salon serta tempat kos yang diduga menjadi ajang praktik prostitusi, Kamis (16/6).
Dalam menggelar operasi pekat tersebut, Polres Kudus bekerja sama dengan Satpol PP Kudus sebagai penegak peraturan daerah. Jumlah jasa salon yang disasar mencapai 10 tempat usaha yang tersebar di berbagai daerah di Kudus.
"Dari hasil operasi pekat di sejumlah salon tersebut, kami belum mendapatkan adanya salon yang diduga memiliki layanan tambahan terkait prostitusi atau tindak pidana lain," kata Kasubag Bin Ops Bag Ops Polres Kudus AKP Subakri di Kudus.
Bahkan, kata dia, salon yang sebelumnya diduga memiliki layanan tambahan sesuai informasi masyarakat justru hari ini (16/6) tidak beroperasi.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, sebagai tindak lanjut dari imbauan bupati selama bulan puasa untuk turut menjaga situasi wilayah tetap kondusif dan aman, serta umat muslim juga bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
Selain menyasar jasa salon, katanya, petugas gabungan juga menyasar kos-kosan. Hasilnya, kata dia, petugas menemukan kos perempuan yang di dalam kamarnya ditemukan tujuh botol minuman, tiga botol di antaranya masih ada isinya. "Karena kami curiga ada yang mengonsumsi narkoba, maka mereka dibawa ke Polres Kudus untuk dilakukan pengujian," ujarnya.
Hasilnya, kata dia, mereka tidak ada yang positif mengonsumsi obat terlarang. Ketujuh perempuan yang menempati kos-kosan tersebut, kata dia, ada yang berprofesi sebagai pemandu karaoke dan SPG (Sales Promotion Girl).
Dalam menggelar operasi pekat tersebut, Polres Kudus menerjunkan 40 personel dan Satpol PP Kudus menerjunkan 17 personel. Terkait dengan tempat usaha kafe karaoke, kata dia, tetap akan dipantau baik siang maupun malam hari.
Kepala Satpol PP Kudus Ahmad Halil menambahkan, keterlibatannya dalam operasi pekat bersama Polres Kudus merupakan bagian dari kegiatan patroli wilayah terpadu. Dengan adanya patroli wilayah tersebut, dia berharap, situasi wilayah tetap kondusif selama bulan puasa, sehingga umat muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk.