REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama bulan ramadhan, Pemprov Jabar akan rutin menggelar operasi pasar murah (OPM) kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas). Ini dilakukan, agar ada acuan harga di masyarakat sehingga bisa menekan harga. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Jabar, Hening Widiatmoko, untuk menggelar OPM, Pemprov Jabar menganggarkan Rp 15 miliar.
Hening mengatakan, dari 27 kabupaten/kota yang ada di Jabar, hanya 3 kabupaten/kota yang tak mengajukan OPM. Karena, ketiga daerah tersebut memiliki anggaran sendiri. Ketiga daerah tersebut adalah, Depok, Kota Sukabumi dan Kabupaten Bekasi. Semua daerah yang akan menggelar OPM, harus mengajukan anggaran dulu ke Pemprov Jabar.
"Jadi, harga kebutuhan pokok yang dijual di OPM lebih murah karena telah kami subsidi," katanya.
Jenis komiditi yang dijual, kata dia, beras, gula putih, minyak goreng, telur ayam dan daging ayam. Besaran subsidinya, bermacam-macam. Misalnya, untuk ayam negeri besaran subsidinya Rp 10 ribu, daging ayam Rp 17 ribu, daging sapi Rp 60 ribu dan beras nilai subsidinya sebesar Rp 5.000.
Sementara Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, operasi pasar di Jabar akan terus berlangsung. Hasilnya, harga daging terus turun. Meskipun, belum mencapai yang ditetapkan presiden di bawah Rp 100ribu. Tapi, telur persediaannya baik, minyak goreng , cabe, bawang, dan daging ayam juga baik. "Posisi yang kemarin yang naik sudah normal atau pun kalau naik, kenaikannya masih dalam proses wajar saya akan sidak," katanya.