Rabu 08 Jun 2016 20:55 WIB

Meski Ingin Bersama PDIP, Ahok tak Tega Tinggalkan Teman Ahok

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski mengaku telah mendapatkan tawaran dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), namun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan akan tetap bersama Teman Ahok dan maju melalui jalur independen di Pilkada DKI 2017.

Ahok merasa tak tega jika harus meninggalkan Teman Ahok. Sebab menurutnya, Teman Ahok sudah berjuang mati-matian tanpa bayaran untuk bisa membuatnya mencalonkan diri sebagai Cagub.

"Teman Ahok bukan masalah. Sekarang kamu tega gak? orang udah berjuang, tanpa pamrih buat nyedian kamu maju, terus kamu boleh putuskan siapa wakil, nyari duit sendiri, gak usah keluar duit. Kita arahkan jual tiket, dia jual. Masa kamu tinggal?" katanya, Rabu (8/6).

Ahok membantah menolak tawaran maju sebagai Cagub lewat PDIP. Ia hanya merasa kasihan jika harus meninggalkan Teman Ahok. "Saya bukan menolak, masalahnya enggak bisa ninggalin," ujarnya.

Namun Ahok masih membuka peluang jika ada partai yang berniat mendukungnya. Hanya saja, bentuk dukungan partai itu tak berarti membuatnya jadi kader partai tersebut. Sebab bersama Teman Ahok, ia keukeuh maju lewat jalur independen.

"Sekarang Teman Ahok ini enggak percaya sama partai nih, bukan anti partai loh. Deparpolisasi ga bener, yang  dilakukan oleh Hanura, Nasdem, itu adalah bukan deparpolisasi. Justru mereka mau menunjukkan ini sesuai UU, independen ada di UU. Makanya Surya Paloh bilang Ahok mau pilih independen ayo, lewat partai juga ayo," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement