Selasa 31 May 2016 10:37 WIB

Ahok Minta Ketua RT Tahu Masalah Setiap Warganya

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Winda Destiana Putri
 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kecewa dengan ulah oknum Ketua RT dan RW yang enggan melapor ke aplikasi Qlue. Baginya, Ketua RT dan RW harus mampu mengetahui dan menjadi solusi atas masalah di wilayahnya.

Basuki alias Ahok mencontohkan di negara Jepang, ketua RT dan RW bertugas mencari tahu siapa warga yang belum dievakuasi saat gempa melanda.

Kata dia, mereka bertugas mengarahkan alat berat untuk membongkar rumah warga yang terjebak. Sedangkan di Indonesia, tugas mereka bagi Ahok adalah mengetahui masalah warga agar dapat dicarikan solusinya.

"RT RW harus temukan warga mana yang tidak sekolah, warga mana yang lagi hamil tidak mengontrol kehamilannya di puskesmas, orang tua mana yang tidak ke puskesmas ketika sakit, sehingga RT dan RW itu lapor ke puskesmas biar dokter yang datang ke rumah warga," katanya kepada wartawan, Selasa (31/5).

Ia meminta RT dan RW mengetahui siapa warga yang butuh biaya sekolah dan keluarga mana yang membutuhkan bantuan jika mempunyai anak dengan kondisi mental dan fisik sakit. Ia menekankan jika ketua RT dan RW tak mampu melaksanakan tugas, maka sebaiknya mengundurkan diri.

"Siapa lagi yang bisa kasih tahu, ada anak pintar mau sekolah, katanya tapi tidak punya biaya. RT harus tahu itu. Kalau RT enggak sempat urus warganya, dia enggak mesti jadi RT lagi harusnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement