Kamis 19 May 2016 13:00 WIB

Competitive Advantage dan Menumbuhkan Cinta Produk Indonesia

Red: M Akbar
Dea Dara
Foto: istimewa
Dea Dara

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dea Dara (mahasiswi Master of Business Administration Institut Teknologi Bandung)

Sebuah kabar menggembirakan mengenai produk karya anak bangsa yang sukses di pasar internasional tentu membuat kita merasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Kabar baik yang belum lama ini ramai dibicarakan datang dari produk Garbarata yang diproduksi oleh PT. Bukaka Teknik Utama Tbk.

Hingga saat ini, PT. Bukaka sudah mengekspor produk Garbarata ke-13 negara di kawasan Asia maupun luar Asia, seperti Cili. Selain itu, terdapat beberapa peluang dari negara lain yang dapat dijadikan sebagai target ekspor.

Keberhasilan menembus pasar internasional ini menjadi bukti bahwa produk asal Indonesia juga mampu bersaing, bahkan mengungguli produk asal Jepang, Cina, maupun Amerika Serikat. Namun, apa sebenarnya yang menjadi rahasia produk Garbarata dapat menembus pasar internasional dan mengalahkan produk-produk dari negara lain?

Tentu banyak faktor keunggulan yang dimilikinya. Salah satu faktor utama yang menjadi kunci itu adalah keunggulan kompetitif (competitive advantage). Menurut Hitt, Ireland, dan Hoskisson dalam bukunya Concepts Strategic Management Competitiveness & Globalization, suatu perusahaan dikatakan telah memiliki competitive advantage jika perusahaan tersebut telah menerapkan strategi yang tidak mampu atau sulit ditiru oleh para pesaingnya.

Competitive advantage merupakan kunci utama yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk dapat bersaing dalam skala nasional maupun internasional. Competitive advantage ini kemudian akan melahirkan sebuah produk yang tidak dapat digantikan (non substitute product) karena tidak ada kompetitor yang dapat meniru produk tersebut secara utuh.

Tidak adanya barang substitusi atau pengganti akan memberikan peluang yang besar bagi produk itu untuk menjadi market leader. Permintaan terhadap produk pun akan bersifat inelastic (peningkatan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan produk).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement