Kamis 19 May 2016 13:00 WIB

Competitive Advantage dan Menumbuhkan Cinta Produk Indonesia

Red: M Akbar
Dea Dara
Foto:

Untuk dapat memiliki sebuah competitive advantage bukanlah hal yang mudah, namun juga bukan sebuah hal yang mustahil. Resources atau sumber daya merupakan basis utama untuk menciptakan competitive advantage di dalam perusahaan.

Berdasarkan laporan penelitian yang dipublikasikan oleh McKinsey Global Institute pada 2012, The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential, terdapat empat area  yang jika ditata secara terpadu akan memberikan peluang nilai bisnis yang besar bagi Indonesia pada 2030.

Dua di antara keempat area itu adalah sumber daya dan manusia. Oleh karena itu, pemerintah harus fokus dalam pengembangan sumber daya dan terus melakukan penelitian untuk dapat menemukan alternatif dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga tidak cepat habis. Selain pengembangan sumber daya dan peningkatan kualitas manusia, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus melihat peluang yang diberikan melalui kegiatan ekspor.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada bulan Januari hingga April 2016 secara kumulatif bernilai 45,05 miliar dolar AS atau menurun sebesar 13.63 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015.

Fakta ini merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia harus terus berbenah dan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Penyebab menurunnya kinerja ekspor Indonesia ini tentu tidak hanya disebabkan oleh faktor competitive advantage yang belum dimiliki oleh beberapa produk ekspor asal Indonesia.

Perasaan cinta akan produk dalam negeri juga harus ditanamkan sedari kecil. Semangat ini perlu ditmbuhkan karena kalau masyarakatnya saja tidak bangga dengan produk lokalnya, bagaimana mungkin produk tersebut dapat percaya diri menembus pasar global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement