Senin 16 May 2016 17:19 WIB

Di Korsel, Presiden Jokowi Disuguhi Sate Maranggi

Sate maranggi asal Purwakarta. Sate maranggi saat ini sedang dipersiapkan go internasional. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sate maranggi asal Purwakarta. Sate maranggi saat ini sedang dipersiapkan go internasional. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disuguhi menu santap siang spesial yakni sate maranggi dan kopi mandailing dalam pertemuan dengan para CEO di Korea Selatan (Korsel).

Setelah pada pagi harinya menghadiri acara 'Morning Tea with President Jokowi' dan mengadakan pertemuan dengan pimpinan dua perusahaan besar di Korea Selatan, pada siang harinya, Presiden Joko Widodo menghadiri acara Working Lunch dengan 20 perusahaan besar Korsel yang digelar di Athena Garden, Lotte Hotel, Seoul, Korsel, Senin (16/5).

Para CEO yang hadir antara lain dari KOGAS, LG International, CJ Group, KEPCO, dan lain-lain. Keduapuluh perusahaan dan investor tersebut bergerak di berbagai bidang, antara lain pabrik garmen, "renewable energy", farmasi, produksi ban, dan lain-lain.

Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengatakan satu hal yang sangat menyolok dari pertemuan tersebut adalah adanya komitmen kuat dari pelaku bisnis Republik Korea untuk meningkatkan kerja samanya dengan Indonesia.

"Sebagian dari investor tersebut bahkan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk ekspor," kata Ari.

Pada kesempatan itu, para investor menyampaikan bahwa mereka sangat senang mempekerjakan tenaga kerja asal Indonesia. Para tenaga kerja asal Indonesia tersebut dinilai sangat pekerja keras dan berdedikasi terhadap pekerjaannya.

Hal menarik dari Working Lunch ini adalah disajikannya makanan khas Indonesia, yakni Sate Maranggi dan Kopi Mandailing. Semua yang hadir memberi acungan jempol atas jamuan yang dihidangkan, terutama Kopi Mandailing yang merupakan kopi asli dari Indonesia.

Dalam acara Working Lunch itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dan Kepala BKPM Franky Sibarani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement