Sabtu 14 May 2016 22:05 WIB

Ical: Munaslub Bukti Golkar Siap Regenerasi

Rep: Agus Raharjo/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memberi pengarahan kepada peserta Munaslub Golkar dalam Pra Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Sabtu (14/5)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memberi pengarahan kepada peserta Munaslub Golkar dalam Pra Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Sabtu (14/5)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) menjadi bukti partai beringin siap dengan regenerasi.

Menurutnya, tidak masalah Menteri Hukum dan HAM sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pengesahan kepengurusan rekonsiliatif Partai Golkar, tapi tetap melaksanakan munaslub.

Dalam pidato pembukaan di hadapan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan seluruh kader Partai Golkar, Ical menegaskan kesadarannya pada bentuk keseimbangan yang dibutuhkan Golkar.

Keseimbangan Partai Golkar ini dibutuhkan agar filosofi pohon beringin dapat terus menaungi seluruh kader dan masyarakat Indonesia.

“Munaslub ini kita selenggarakan karena kita sudah siap regenerasi, kita sadar kita sudah siap dengan regenerasi kepemimpinan,” tutur Ical dalam pidatonya di pembukaan munaslub di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/5).

Ical secara terbuka mengapresiasi seluruh bakal calon ketua umum yang sudah mencalonkan diri. Munaslub Golkar kali ini dinilai sebagai munas paling demokratis di Partai Berlambang Pohon Beringin dengan memunculkan 8 bakal calon ketua umum. Ical mengatakan, dirinya mengapresiasi seluruh kandidat ketum dengan gaya dan caranya masing-masing.

Ical juga tidak lupa berpesan pada seluruh bakal calon ketua umum. Bagi calon ketua umum yang kalah dan tidak terpilih dalam proses pemilihan ketum nanti, dirinya berharap yang bersangkutan berbesar hati, sedangkan bagi yang menang dan menjadi ketua umum, jangan sampai merendahkan martabat kandidat yang kalah.

“Pada kandidat yang kalah, berbesar hati, bagi yang menang, menang ‘tanpo ngasorake’ (tanpa merendahkan),” ujar dia.

Ical juga menyinggung soal potensi kader muda yang dimiliki Golkar yang menjadi bakal calon ketua umum. Menurutnya, serluruh kader Golkar yang memutuskan untuk memutuskan untuk maju sebagai bakal caketum memiliki intuisi yang tajam. Ical bahkan menyebut mereka memiliki penciuman yang dapat melihat adanya pergeseran ‘mata angin’.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement