REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan mengadopsi sistem pengelolaan sanitasi negara Filipina yang saat ini dijalankan secara modern dan ramah lingkungan.
"Saat ini 79 persen kawasan urban di Filipina sudah terjangkau sistem sanitasi dengan baik, sedangkan Indonesia secara keseluruhan baru 73 perse yang terjangkau sanitasi baik," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa (10/5).
Menurut dia, sistem sanitasi yang bisa diandalkan di kawasan perumahan dan permukiman memerlukan sistem pemipaan yang terintegrasi dan juga dukungan alokasi anggaran yang memadai. "Sistem sanitasi modern harus memenuhi kriteria penyediaan air bersih, pembuangan air limbah dan penyaluran air hujan, sehingga lingkungan dapat berfungsi dengan baik," katanya.
Rahmat mengaku telah mengamati sistem pengelolaan sanitasi di Filipina pada 24 April 2016 bersama dengan Badan Pembangunan International Amerika Serikat yang bergerak di bidang program air, sanitas,i dan higienitas perkotaan Indonesia atau Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH).
"Warga Filipina sudah menerapkan sistemnya dengan baik, dan jauh berbeda dengan penerapan sanitasi di Kota Bekasi. Sistem di sana sudah terpadu," katanya.
Rahmat menargetkan penerapan sistem sanitasi tersebut di Kota Bekasi bisa berjalan mulai 2017 mendatang. "Mudah-mudahan 2017 APBD kita sanggup mengalokasikan dana sanitasi yang modern," katanya.