REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) suatu badan koordinasi dibawah Kementerian Kesehatan Malaysia mengungkapkan pada 2015 sebanyak setengah juta orang Indonesia berkunjung ke "Negeri Jiran" tersebut untuk berobat.
"Dari 500 ribu tersebut paling banyak berasal dari Sumatera dan penyakit yang paling banyak diobati adalah jantung diikuti kanker," kata Regional Director Market Development MHTC, Mohd Zulhery Fahmy di Padang, Sabtu.
Ia menyampaikan hal itu dalam pameran yang digelar dalam rangka Konvensi Perkumpulan Lions Indonesia Multi Distrik 307 ke-40.
Menurutnya dari tahun ke tahun ada kecenderungan peningkatan kunjungan warga Indonesia yang berobat ke Malaysia.
"Kami menawarkan berbagai pilihan pengobatan dengan pelayanan bertaraf internasional , ada sekitar 73 rumah sakit dibawah koordinasi MHTC," ujarnya.
Ia menyebutkan dibandingkan biaya pengobatan di Singapura, di Malaysia jauh lebih murah sekitar 40 persen.
"Untuk tarif pemerintah setempat membuat batasan sehingga pihak rumah sakit tidak dapat menerapkan tarif sendiri dan jauh lebih terjangkau," katanya.
Pada 2015 kami juga mendapatkan penghargaan sebagai negara kunjungan wisata pengobatan terbaik di Asia, lanjut dia.
Fahmy melihat Sumatera merupakan potensi pasar yang cukup besar untuk dikembangkan karena lokasi yang dekat dan banyak penerbangan langsung dari dan ke Malaysia
Sementara Manager Pusat Layahan Informasi RS Sunway Malaysia, Nugraha Bio mengatakan setiap bulan ada sekitar 400 pasien asal Indonesia yang datang berobat ke tempatnya.
Ia menjelaskan pihaknya menyediakan berbagai pelayanan mulai kamar untuk pendamping pasien hingga layanan antar jemput ke bandara.
Perwakilan Asuransi Bumi Putra, Dedy Syahputra menerangkan pihaknya saat ini juga menyediakan layanan konsultasi pengobatan ke luar negeri.
Sebelumnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengemukakan sekitar 8.000 warga provinsi itu berobat ke rumah sakit yang ada di Singapura dan Malaysia karena belum maksimalnya pelayanan instansi kesehatan di daerah ini.
Menurut dia, tidak hanya kalangan masyarakat, para elit, tokoh, pejabat dan kepala daerah juga ada yang berobat ke rumah sakit yang ada di Malaysia dan Singapura.
Irwan menyebutkan, saat ini di Sumbar terdapat 22 rumah sakit pemerintah, empat rumah sakit TNI, 38 rumah sakit swasta dan 254 puskesmas.
Namun, harus diakui jumlah tersebut belum cukup untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat, kata dia.