Senin 02 May 2016 22:40 WIB

Purwakarta Kebut Pengerjaan Jalur Lingkar Selatan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Jalan Lingkar Selatan (Lingsel) Sukabumi.
Foto: skyscrapercity.com
Jalan Lingkar Selatan (Lingsel) Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, sedang mengebut pengerjaan proyek jalan di wilayah perbatasan. Jalan lingkar selatan, yang nantinya bisa menghubungkan antar kabupaten itu, panjangnya 57 kilometer. Saat ini, sisa pengerjaannya tinggal 20 kilometer lagi.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, jalan lingkar selatan itu mulai dikerjakan sejak 2013 lalu. Untuk membangun jalan itu, pemkab harus membuka hutan belantara dulu. Dalam membuka hutan itu, pemkab dibantu anggota TNI dari Kodim Purwakarta.

"TNI yang membuka hutannya. Lalu, kami mulai melakukan pengerasan jalan," ujar Dedi, kepada Republika, Senin (2/5).

Pada akhir 2015 lalu, dari 57 kilometer tersebut, jalan yang selesai di bangun sepanjang 37 kilometer dulu. Adapun biaya yang dihabiskan sekitar Rp 148 miliar. Pembuatan jalan di wilayah itu sangat mahal. Asumsinya, untuk satu kilometer saja, pemkab harus keluarkan biaya Rp 4 miliar.

Meski demikian, tak ada masalah. Sebab, jalan ini merupakan infrasutruktur yang sangat dibutuhkan bagi warga yang ada di seberang Waduk Jatiluhur tersebut. Sebab, sebelum ada jalan lingkar selatan itu, mereka yang tinggal di Kecamatan Sukasari terisolasi selama 50 tahun.

"Jadi, kalau mereka hendak ke kota harus menyebrangi waduk dengan menggunakan perahu," ujar Dedi.

Kini, tidak lagi. Sebab, dari alun-alun Kecamatan Sukasari sampai Jatiluhur bisa diakses melalui jalur darat. Waktu tempuhnya juga jadi lebih cepat. Dengan begitu, biaya transportasi jadi bisa diminimalisasi.

Adapun, sisa pengerjaan yang 20 kilometer ini, menghubungkan Sukasari sampai perbatasan Jonggol, Kabupaten Bogor. Targetnya, pengerjaan ini selesai akhir Agustus mendatang. Bahkan, harapannya jalan lingkar selatan yang murni dibiayai APBD kabupaten itu bisa diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement