Ahad 01 May 2016 19:55 WIB

25 Orang Diamankan Terkait Kericuhan Antarburuh di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Karta Raharja Ucu
Ditangkap Polisi (ilustrasi)
Ditangkap Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 25 massa buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bersatu Menggugat (ABBM) terpaksa diamankan. Mereka diangkut ke Mapolresta Medan karena dianggap memprovokasi massa saat aliansi tersebut menyambangi gedung olahraga (GOR) di Jl Sutomo, Medan.

"Mereka yang diamankan ini berasal dari berbagai organisasi buruh," kata Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, Ahad (1/5).

Mardiaz mengatakan, polisi telah mengambil tindakan terhadap para buruh yang diamankan tersebut. Puluhan orang yang diamankan tersebut karena dianggap memprovokasi, sehingga menyebabkan dua kubu buruh nyaris terlibat kericuhan.

"Terhadap yang diamankan tersebut sudah dilakukan pemotretan dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh masing-masing unit," ujarnya.

Mardiaz menyebutkan, massa yang diamankan tersebut terdiri dari Serikat Buruh Sosial Demokrat (10 orang), Gerakan Mahasiswa Nasional Universitas Negeri Medan (enam orang), Kelompok Komiks Revolusi Agraria (tiga orang), Persatuan Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka (dua orang), Serikat Pekerja Tally Pelabuhan (dua orang), Kelompok Demokrasi untuk Negeri Indonesia (satu orang), dan warga biasa tanpa kelompok (satu orang).

Aksi peringatan hari buruh internasional di Kota Medan diwarnai kericuhan antarsesama organisasi buruh. Hal ini berawal saat massa yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bersatu Menggugat (ABBM) mendatangi gedung olahraga (GOR) di Jl Sutomo, Medan.

Di dalam GOR tersebut, organisasi buruh yang tergabung dalam Gabungan Serikat Buruh/Serikat Pekerja Indonesia (GAPBSI) Kota Medan juga sedang berkumpul. Mereka mengadakan acara perayaan May Day dengan mengundang sejumlah pejabat, seperti Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, dan Dandim 0201 BS Medan Kolonel Inf Maulana Ridwan.

Di depan GOR, massa ABBM sempat melakukan orasi. Adu mulut pun tak terelakkan tatkala massa GAPBSI ke luar gedung dan mendatangi massa ABBM. Kedua massa kemudian terlibat aksi saling dorong dan lempar botol air mineral. Seorang ibu dari kubu ABBM pingsan dalam insiden ini dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Salah satu juru bicara ABBM, Ahmad Iqbal mengatakan, apa yang dilakukan para buruh yang tergabung dalam GAPBSI telah mengganggu kebebasan mereka sendiri. "Mereka mengandangkan buruh, dikoyakkan di dalam sana. Kami dari serikat buruh memperjuangkan terus hak kami. Kami kecewa dengan buruh di dalam," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan, pihaknya tidak pernah diberitahu mengenai adanya acara perayaan di GOR tersebut. Aksi yang digelar secara mendadak di depan GOR itu pun, lanjutnya, sebagai bentuk bahwa mereka tidak dianggap.

"Pemerintah mengotak-ngotakkan serikat buruh. Kami tidak dianggap padahal terdaftar. Kami sampaikan aspirasi bahwa kami juga ada, bukan cuma yang ada di dalam," ujarnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement