Selasa 26 Apr 2016 14:46 WIB
Kontroversi Ahok

Usai Mundur dari Wali Kota, Kemana Rustam Effendi Berlabuh?

Rep: Rizky Suryarandika / Red: Achmad Syalaby
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi memberikan keterangan pada wartawan terkait dengan pengunduran dirinya sebagai Wali Kota Jakarta Utara, di Jakarta, Selasa (26/4). (Republika / Darmawan)
Foto: Republika / Darmawan
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi memberikan keterangan pada wartawan terkait dengan pengunduran dirinya sebagai Wali Kota Jakarta Utara, di Jakarta, Selasa (26/4). (Republika / Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rustam Effendi tak lagi menjabat sebagai Wali Kota Jakara Utara. Pegawai negeri sipil (PNS) tingkat eselon II itu telah menyampaikan surat pengunduran dirinya pada Senin (25/4) sore. Kini, kemana kah Rustam akan berlabuh?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Rustam masih berstatus PNS namun saat ini sedang tak lagi memiliki jabatan. Rustam, kata dia, berpeluang melanjutkan karir sebagai pengajar PNS atau yang biasa disebut widyaswara.

"Nanti kalau di eselon II kan mesti dites lagi, biasanya di widyaswara," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Selasa (26/4). Diketahui, Widyaiswara adalah PNS yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang. Tugasnya untuk mengajar dan melatih PNS pada lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) pemerintah. 

Widyaiswara dicalonkan secara internal dan diangkat oleh pejabat yang berwenang dengan penempatan dalam lingkungan instansi dari pejabat yang mengangkat melalui surat rekomendasi. Surat tersebut diterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara setelah calon widyaiswara dinyatakan lulus syarat administrasi dan uji atau evaluasi kompetensi melalui paparan spesialisasi mata diklat.

Sebelumnya, dalam rapat penanggulangan banjir pada Jumat (22/4), Ahok menuding Rustam sebagai pendukung Yusril. Alasannya, Ahok merasa Rustam sering mengelak menjalankan keinginannya. Namun Ahok merasa tudingannya saat itu hanya bercanda saja. 

Setelah itu, Rustam merespon tudingan Ahok dengan membuat pernyataan di media sosial. Isi pernyataan itu berupa kekecewaannya atas tudingan Ahok yang tak mendasar.

Sedangkan pada Senin (25/4), Ahok kembali menuding Rustam bergabung dengan genk golf. Genk itu, kata Ahok merupakan tradisi lama agar bisa naik jabatan. Ahok menyebut di era gubernur Sutiyoso dan Fauzi Bowo, pejabat DKI harus bergabung dengan genk golf agar bisa naik jabatan. Meski tradisi itu sudah ditinggalkan sejak Fauzi Bowo meninggalkan jabatannya, tetapi hobi Rustam bermain golf masih berjalan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement