REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Papua Barat, Irjen Paulus Waterpau membantah telah terjadi kerusuhan di Tolikara akibat perbedaan pendapat terkait besaran dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung (Respek). Paulus mengatakan, tak ada kerusuhan sampai ada pembakaran seperti yang dikabarkan baru-baru ini.
Paulus mengatakan, hingga saat ini kondisi di Tolikara masih relatif aman. Perbedaan pendapat dan selisih paham terkait dana Respek memang ada, namun bisa diselesaikan dan diredam. Namun, Paulus juga mengakui tanggal 16 April ada satu orang yang meninggal, namun hal tersebut bisa diredam.
"Tidak ada kerusuhan. Sempat akan meledak, tapi sudah ditangani. Sekarang aman-aman saja. Kapolres saya telepon juga bisa menjanjikan aman-aman saja," ujar Paulus saat ditemui Republika.co.id, Senin (25/4). (Tolikara Membara, Satu Tewas dan 32 Orang Terluka).
Paulus mengatakan, selisih paham dan kecemburuan karena antar satu desa dengan desa yang lain tidak mendapatkan jumlah Respek yang sesuai. Ia mencontohkan, semua besaran dana desa antar satu desa dengan yang lainnya sama, namun ternyata dari jumlah penduduk dan kepadatan berbeda, sehingga yang di dapat oleh warga berkurang.
"Tapi sistem pembagian di sana itu fair. Mereka dalam rangka membagi dana itu di tengah lapangan, kumpulkan semua kepala kampung, warga yang terwakilkan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Jadi terbuka," ujar Paulus.