Ahad 24 Apr 2016 10:39 WIB

Dedi Mulyadi Janjikan Golkar Bebas Politik Uang

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
 Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Dewan Pengurus. Daerah (DPD) I, Partai Golongan Karya Jawa Barat Dedi Mulyadi akan langsung bekerja untuk menghadapi sejumlah ajang politik yang digelar.

Ketua Golkar Jabar yang baru terpilih ini bertekad mendongkrak elektabilitas kadernya pada pemilihan kepala daerah 2017, 2018, dan Pemilu Legislatif 2019 mendatang.

Dedi mengatakan, dirinya akan fokus pada peningkatan kualitas kader Golkar di berbagai tingkatan. Ini sangat penting karena kader partai yang akan duduk di eksekutif dan legislatif ini sangat menentukan kualitas pembangunan negara.

"Orang-orang yang masuk itu adalah orang-orang yang secara kredibilitas itu diakui oleh publik," ujar Dedi usai Musda IX Golkar Jabar, Bandung, Sabtu (23/4).

Musda tersebut dihadiri Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie serta sejumlah bakal calon ketua umum yang akan bertarung pada Munaslub Golkar 2016 seperti Ade Komarudin, Azis Syamsudin, dan Idrus Marham.

Dedi mengatakan, pihaknya akan langsung menjaring kader-kader potensialnya untuk ditawarkan kepada masyarakat dalam pilkada maupun pileg mendatang. Partai Golkar Jabar,  akan menggandeng lembaga survei independen untuk mengukur popularitas, elektabilitas, dan kualitas kadernya.

Bahkan, kata Dedi, penilaian seperti ini pun akan dilakukan kepada kadernya yang sudah menjabat di eksekutif dan legislatif. Masyarakat, berhak tahu mengenai kinerja dan prestasi mereka selama menjalankan tugas kenegaraan tersebut.

"Dan akan saya umumkan pada publik, di seluruh lapisan mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun DPR RI yang berbasis Jawa Barat," kata Bupati Purwakarta ini.

Sehingga, kata dia, nanti seluruh kinerja legislatif dan eksekutif dari Partai Golkar terukur oleh masyarakat, dan penilaiannya bukan subyektif. Penilaian itu akan dilakukan setiap enam bulan sekali.

Dedi mengklaim, Golkar Jabar di bawah pimpinannya akan terbebas dari politik transaksional. Karena lebih mengedepankan kualitas dan integritas kader. Bahkan, Dedi menegaskan tidak akan ragu memecat kadernya yang bermain politik uang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement