REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, mengajak semua pihak untuk menyemaikan nilai kebaikan dalam perjuangan Kartini dengan membangun integritas antikorupsi di semua lini.

"Hari Kartini ini harusnya bisa menjadi momentum untuk menyebarkan kebaikan dan gerakan antikorupsi," kata Laode di Jakarta, Kamis (21/4).

Memeringati Hari Kartini, KPK menggelar serangkaian kegiatan dan kampanye Gerakan Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK).

Laode menjelaskan SPAK ini lahir pada peringatan Hari Kartini dua tahun lalu. Sekarang ini, kata dia, sudah menjadi gerakan nasional yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Menurut dia, gerakan yang dimotori oleh para srikandi ini sudah memiliki 1.500 agen yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Semuanya dimotori perempuan. Saya pikir Ibu Kartini akan sangat senang karena perempuan yang jadi motor penggerak," ujar Laode.

Laode menambahkan, saat ini Indonesia masih hidup dalam kegelapan. Pasalnya, lanjut dia, masih terus terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang masih rendah.

"Kalau kita tidak mulai dari nilai-nilai baru yaitu jangan menyontek, jujur, maka kita akan terus dalam kegelapan. Habis gelap terbitlah terang, dulu korupsi sekarang tidak lagi," katanya.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan KPK dalam peringatan Hari Kartini tersebut yakni acara pendidikan antikorupsi di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) pada 21 April di lima wilayah DKI Jakarta.

Peluncuran SPAK sebagai salah satu bentuk Revolusi Mental di Monumen Nasional dan Lenggang Jakarta yang akan dihadiri Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan Deputi VI Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Duta Besar Kemenko PMK Sujatmiko.

Ikuti Whatsapp Channel Republika