Kamis 21 Apr 2016 13:42 WIB

Menteri Yohana: Banyak Perempuan Indonesia Masih Alami Kekerasan

Rep: c36/ Red: Angga Indrawan
Kampanye antikekerasan terhadap anak dan perempuan (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kampanye antikekerasan terhadap anak dan perempuan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yambise, mengatakan perempuan Indonesia masih banyak mengalami kekerasan fisik dan psikologis. Kekerasan fisik utamanya terjadi di Indonesia timur.

"Kekerasan fisik masih banyak banyak dialami para istri akibat KDRT berupa pemukulan dan lain-lain. Kekerasan fisik terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, utamanya dialami perempuan Indonesia bagian timur," jelas Yohana kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/4).

Selain kekerasan fisik, tekanan batin juga kerap dialami perempuan Indonesia. Kondisi ini karena perempuan terimbas secara psikologis akibat perbuatan suami.

Yohana tidak secara khusus merinci jumlah kekerasan yang terjadi. Namun, dia menegaskan indeks kesetaraan gender di sebagian besar wilayah Indonesia masih belum cukup baik.

Menurut pantauan pihaknya, ada 31 provinsi dengan indeks kesetaraan gender yang belum baik. Baru tiga provinsi tercatat mengalami peningkatan indeks kesetaraan gender, yakni provinsi Maluku Utara, provinsi DKI Jakarta dan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Indeks kesetaraan gender dilihat dari kepesertaan perempuan di sektor publik, badan eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement