Ahad 17 Apr 2016 18:42 WIB

Dinas Sosial Diminta Dampingi Anak-Anak Korban Penggusuran

Rep: C21/ Red: Achmad Syalaby
Seorang anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Neneng (14) belajar di atas perahu, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Neneng (14) belajar di atas perahu, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parental Communication Specialist Hana Yasmira meminta agar Dinas Sosial DKI Jakarta ikut turun menangani korban penggusuran Kampung Aquarium, RW 4, Penjaringan, Jakarta Utara. Dia menjelaskan, penanganan tersebut pun seharusnya dilakukan pada saat aparat membongkar paksa rumah warga belum lama ini.

"Jadi tindakan persuasif yang didahulukan. Apalagi ini perubahan yang sangat besar dari punya rumah menjadi tidak memiliki rumah," kata Hana saat dihubungi Ahad (17/5). Hana menagatakan, penggusuran jangan dianggap normal. Dinas Sosial DKI Jakarta harus bergerak dan mengantisipasi sejak awal adanya anak-anak korban pembongkaran di kawasan tersebut.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seharusnya mengantisipasi anak-anak yang ikut menjadi korban penggusuran. Apalagi mereka kaum marginal yang notabene terbelit banyak masalah. Ditambah saat menyaksikan pembongkaran."Khususnya anak-anak jalanan dan anak-anak lainnya," terang dia.

Perlu diketahui pembongkaran Kawasan Pasar Ikan, dilakukan dari hari Senin (11/4). Selama empat hari, anak-anak  terpaksa tidur di atas kapal. Selain itu, mereka harus mengais sisa-sisa besi dari puing-puing bangunan di Pasar Ikan untuk sekadar mendapatkan uang jajan. Pembongkaran sendiri melibatkan 4.128 personil dari Tiga Pilar (Pemda atau satpol PP, Polisi dan TNI).

Hana pun mempertanyakan mengapa dinas sosial tidak turun ke lokasi pembongkaran. Pihak lembaga kemanusiaan dan lembaga zakat justru aktif untuk melakukan trauma healing untuk anak-anak.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement