Rabu 13 Apr 2016 16:20 WIB

Warga Korban Gusuran Pasar Ikan Merasa Tertipu

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Teguh Firmansyah
Warga gusuran Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara bertahan di atas perahu, Selasa (12/4). (Republika/Yasin Habibi)
Foto:

Ada tiga rusun yang disediakan Pemprov DKI Jakarta, yaitu Rusun Rawa Bebek di Jakarta Timur, Rusun Kapuk Muara di Jakarta Utara, dan Rusun Marunda di Jakarta Utara. "Saat kami mau mendaftar pindah ke Rusun Marunda, pejabat dari Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta mengatakan, rusun itu sudah penuh, sehingga kami diarahkan untuk mendaftar ke Rusun Rawa Bebek," ujar Jamiat.

Akan tetapi, tawaran untuk pindah ke Rusun Rawa Bebek kemudian ditolak warga. Sebab, para penghuni di rusun tersebut ternyata tidak diperbolehkan memasak makanan sendiri. "Apa Pemda DKI tidak //mikir//? Yang mereka gusur itu adalah para keluarga yang punya anak-anak kecil. Jelas kami perlu memasak untuk makan sehari-hari. Sementara, kami malah disuruh pindah ke rusun yang tidak menyediakan fasilitas untuk memasak," ujar Jamiat.

Korban penggusuran Pasar Ikan lainnya, Ian Supiansyah (31) mengungkapkan, banyak warga yang marah dan kesal lantaran merasa telah ditipu oleh camat. Ia menilai Pemprov DKI Jakarta tidak terbuka dan transparan dalam melakukan penggusuran. Akibatnya, sampai dua hari pascapenggusuran, ada ratusan warga yang terlunta-lunta nasibnya karena kehilangan tempat tinggal.

"Ada rekan-rekan kami yang kini tidur di perahu nelayan, gerobak barang, dan di dekat puing-puing reruntuhan. Apa pemerintah bisa bertanggung jawab atas masa depan mereka?" kecam Ian.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement