Selasa 12 Apr 2016 20:35 WIB

Pemkot Bandung Bangun Perangkap Sampah di Anak Sungai

Rep: C26/ Red: Karta Raharja Ucu
Tumpukan sampah menggenang di aliran Sungai Cikapundung di Cijagra, Kabupaten Bandung, Kamis (24/3).
Foto: Republika/Zuli Istiqomah
Tumpukan sampah menggenang di aliran Sungai Cikapundung di Cijagra, Kabupaten Bandung, Kamis (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung dalam waktu dekat akan memasang perangkap (trap) sampah di anak sungai yang mengalir di Kota Kembang. Pemasangan perangkap ini merupakan salah satu penanganan untuk mengatasi banjir akibat tumpukan sampah di sungai.

Direktur Utama PD Kebersihan Deni Nurdyana mengatakan perangkap itu nantinya akan menahan sampah yang lewat. Dengan tujuan agar tidak terbawa menuju hilir.

"Kita dalam waktu dekat akan bikin perangkap sampah yang permanen ditanam dipasang di anak sungai di kota Bandung," kata Deni di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/4).

Ia menjelaskan, perangkap tersebut seperti jeruji besi permanen yang ditancapkan ke dasar sungai. Sehingga tidak mudah rusak atau ikut terbawa ketika aliran sungai sedang deras.

Rencananya, ujar dia, perangkap akan dipasang membentang pada lebar sungai namun tidak sepenuhnya menutupi. Agar air masih dapat mengalir lancar meski sampah tertahan.

Menurut dia, pemasangan akan dilakukan secepat mungkin. Namun dalam dua hari ini pihaknya masih mensurvei titik-titik yang akan dipasang trap dari 14 anak sungai yang mengalir melewati Kota Bandung. Terutama titik rawan keberadaan sampah.

"Kemungkinan besar dipasang di ujung dan di hilir seperti Citepus, Sukajadi, Sukasari satu lagi dekat Citepusnya," ujarnya.

Ia juga masih terus berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya. Untuk membahas teknis pengangkutan setelah perangkap sampah dipasang. Mengingat masalah pengairan merupakan tanggung jawab dari Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung.

Diperkirakan satu trap dengan kualitas bagus akan menghabiskan anggaran senilai Rp 60 juta.Namun belum dapat dipastikan total anggaran yang akan dikeluarkan melalui APBD karena jumlah titik yang akan dipasang belum dipastikan.

Ia menambahkan permasalahan sungai di Bandung tengah menjadi fokus semua pihak. Sebab sampah yang mencemari sungai Citarum bukan hanya berasal dari kota Bandung tapi juga wilayah di sekitar seperti Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Cimahi.

Selain perangkap sampah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga menyarankan agar wilayah yang dilintasi sungai agar memiliki pompa air masing-masing. Hal ini juga ditujukan mengantisipasi banjir karena luapan air sungai.

"Saya sudah minta perubahan SOP tiap kecamatan yang dilintasi sungai harus punya mesin pompa sendiri. Kalau selama ini kan mesin pompa  selalu minta ke DBMP," kata Emil.

Ia sudah meminta aparat kewilayahan untuk membeli pompa air menggunakan dana darurat. Agar setiap wilayah sudah siaga dalam penanggulangan banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement