REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan kilogram beras untuk rumah tangga miskin (raskin) diselundupkan sopir dan kernet saat akan didistribusikan di Kota Bandung. Penggelapan raskin ini berhasil diungkap oleh Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung.
Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP M Joni mengatakan penggelapan ini dilakukan sejumlah oknum sopir yang ditugaskan mendistribusikan raskin dari Bulog ke kelurahan. Modusnya mereka mengurangi volume beras dengan melubangi karung.
"Ada oknum pengirim menggunakan gacu (besi tajam) dibolongin. Dari beras 50 kilogram berkurang menjadi 47 kilogram. Sehingga setiap karung beras berkurang tiga kilogram," kata Joni di Mapolrestabes Bandung, Senin (11/4).
Ia menyebutkan raskin yang dicuri tersangka selanjutnya dijual kembali kepada masyarakat. Tak hanya itu, raskin curian tersebut juga digunakan tersangka untuk konsumsi pribadi sehari-hari.
Ia menuturkan pelaku telah mencurangi pengiriman sebanyak tiga kali. Total raskin yang telah dicuri mencapai 245 kilogram.
"Kurang lebih tiga kali pengiriman, setiap pengiriman 80 kilogram yang tercecer," ujarnya.
Dalam penangkapan, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, truk, gacu, beras yang telah dilubangi serta yang dikumpulkan. Diperkirakan kerugian mencapai jutaan rupiah.
Menurut dia, dua orang tersangka bukan petugas Bulog. Melainkan ditunjuk untuk mengirimkan ke kelurahan. Namun petugas kepolisian akan menyelidiki lebih lanjut ke depannya.
"Ini masih dikembangkan sidik baik itu terhadap peranan-peranan saat proses tindak pidana kasus tersebut sampai dengan keterlibatan oknum-oknum yang lainnya," ucap dia.
Raskin merupakan program pemerintah yang diperuntukan untuk masyarakat berpendapatan rendah. Hal ini sebagai upaya pemerintah meningkatkan ketahanan pangan bagi warga miskin.