Ahad 10 Apr 2016 18:20 WIB

Hasil Muktamar VIII, PPP Tolak Segala Bentuk Praktik LGBT

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Ketua umum PPP terpilih Romahurmuziy (tengah) berfoto bersama panitia Muktamar PPP VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (9/4). Romahurmuziy (Romy) terpilih sebagai ketua umum PPP dalam Muktamar PPP ke-VIII periode 2016-2021 melalui musyaw
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua umum PPP terpilih Romahurmuziy (tengah) berfoto bersama panitia Muktamar PPP VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (9/4). Romahurmuziy (Romy) terpilih sebagai ketua umum PPP dalam Muktamar PPP ke-VIII periode 2016-2021 melalui musyaw

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muktamar VIII PPP resmi ditutup dengan menghasilkan 11 rekomendasi. Dalam salah satu rekomendasi, partai berlambang Ka'bah itu menegaskan menolak segala bentuk praktik lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Wakil Ketua SC Muktamar PPP, Reni Marlinawati PPP menolak segala bentuk praktik-praktik LGBT, yang merupakan penyimpangan orientasi sexual yang bertentangan dengan fitrah manusia, moral,  agama dan budaya masyarakat Indonesia.

"PPP meminta pemerintah tidak melegalkan keberadaan dan praktek perkawinannya," ujarnya Ahad (10/4).

Reni menambahkan, PPP mendukung pemerintah dalam memerangi penggunaan minuman beralkohol dengan melarang penjualannya tanpa terkecuali, dan penyalahgunaan segala bentuk Narkotika, Psikotropika, dan zat adictif lainnya (NAPZA), sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Seperti diberitakan sebelumnya, Muktamar VIII PPP resmi berakhir hari ini. Muktamar yang digelar di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 8 April dan ditutup Ahad (10/4) ini oleh Wapres Jusuf Kalla.

Muktamar VIII PPP ini pun telah memutuskan Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP yang baru, dan menghasilkan 11 Rekomendasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement