REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kematian terduga teroris Siyono masih menjadi tanda tanya. Namun, autopsi telah dilakukan dan tinggal menunggu hasil uji lab.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin, berharap ada penindakan dan sanksi tegas, kepada pelaku kekerasan terhadap Siyono. Menurut Ma'ruf, hal itu wajib dilakukan apabila terbukti ada kekerasan yang dilakukan, dan menyebabkan kematian Siyono.
"Kalau terbukti harus diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku," kata Ma'ruf kepada Republika.co.id, Selasa (5/4).
Ma'ruf mengatakan dengan autopsi yang sudah dilakukan, tinggal sedikit lagi kepastian penyebab kematian Siyono dapat terungkap. Maka itu, ia meminta masyarakat Indonesia untuk bersabar, dikarenakan memang tengah dalam proses pematangan oleh forensik.
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu turut mengungkapkan harapan, agar penanganan terorisme di Indonesia dapat dilakukan lebih lembut lagi. Ia menekankan agar jangan sampai kekerasan kembali terjadi, kepada orang-orang yang baru diduga dan belum jelas status hukumnya.
Bahkan, ia mengimbau kalau cara-cara kekerasan akan lebih baik dapat dihindari penegak hukum, terutama dalam penanganan terorisme. Itu ditunjukkan ke semua instansi penanganan terorisme, baik Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), terutama Detasemen Khusus (Densus) 88.