Selasa 05 Apr 2016 22:11 WIB

Direktur PolComm: Ada Pihak yang Mendikte Presiden

Presiden Joko Widodo membacakan surat pelantikan Irjen Pol Tito Karnavian bersama Laskamana Muda Arie Soedewo menjadi Kepala BNPT dan Kepala Bakamla di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/3).(Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo membacakan surat pelantikan Irjen Pol Tito Karnavian bersama Laskamana Muda Arie Soedewo menjadi Kepala BNPT dan Kepala Bakamla di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/3).(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu perombakan Kabinet Kerja tiba-tiba berembus kencang belakangan ini. Direktur PolComm Institute Heri Budianto mengaku mencium aroma pertarungan politik baik di dalam kabinet yang melibatkan partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK.

“Saya melihat seperti ada pihak-pihak yang mencoba mempengaruhi dan mendikte presiden untuk melakukan reshuffle,” katanya kepada wartawan, Selasa (5/4).

Heri mengingatkan, hendaknya kelompok tertenti tidak memaksa Presiden Jokowi untuk melakukan perombakan kabinet, apalagi sampai mengarahkan untuk menggeser menteri-menteri tertentu.

"Ini tidak sehat, karena jika ini terus dilakukan, maka akan merugikan stabilitas pemerintahan khususnya kekompakan kabinet,” ujar Heri.

Bukan itu saja, Presiden Jokowi juga akan terganggu dengan situasi ini. "Bisa jelek penilaian publik terhadap presiden, jika terus diganggu soal reshuffle," katanya.

Kemudian jika kelompok itu yang menginginkan reshuffle tersebut, terus mengganggu Presiden Jokowi, bukan tidak mungkin juga rakyat akan menilai negatif pemerintahan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement