Senin 04 Apr 2016 20:52 WIB

13 Anak Binaan Lapas Medan Kesulitan Jawab Soal UN

Rep: Issha Harruma/ Red: Karta Raharja Ucu
Siswa penyandang disabilitas netra membaca soal dalam bentuk braille di samping pendampingnya saat mengikuti ujian nasional (UN) di SLBA Yapti Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/4).  (Antara/Yusran Uccang)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Siswa penyandang disabilitas netra membaca soal dalam bentuk braille di samping pendampingnya saat mengikuti ujian nasional (UN) di SLBA Yapti Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/4). (Antara/Yusran Uccang)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tiga belas anak binaan mengikuti ujian nasional di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Tanjung Gusta, Medan, Senin (4/4). Pelaksanaan UN ini dilaksanakan pada Pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Dengan tidak mengenakan seragam sekolah seperti pelajar pada umumnya, para anak binaan ini mengerjakan soal demi soal mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diujikan. Pelaksanaan UN ini pun tetap mendapat pengawasan yang ketat.

"Untuk pengawas ada dari Dinas Pendidikan Kota Medan dan dari kita juga. Semua diawasi seperti pelaksanaan UN pada umumnya," kata Kepala LPKA Klas I Tanjung Gusta, Windu Arto.

Windu mengatakan, tidak ada perbedaan naskah dan materi yang diujikan bagi para anak binaan. Soal dan jadwal mata pelajaran yang diujikan tetap sama dengan pelajar tingkat SMA yang lain.

"Untuk mata pelajaran yang di-UN-kan sama seperti pada umumnya. Tidak ada perbedaan dalam pelaksaaan UN ini," ujarnya.

Ia pun mengungkapkan 13 anak binaan tingkat SMA yang mengikuti ujian mengalami kendala dalam menjawab soal. "Ada kesulitan dan keberatan untuk menjawab soal UN. Itu mereka katakan kepada saya," kata Windu.

Disinggung mengenai sistem pembinaan pelajaran formal di dalam lapas tersebut, Windu mengklaim telah sesuai dengan prosedur. Namun, staf pengajar dan fasilitas yang dimiliki, diakui Windu memang menjadi masalah dalam pendidikan di lapas.

"Tapi, kita tetap rutin melaksanakan pembinaan pelajaran formil. Namun, yang diajari tak sama seperti sekolah pada umumnya lah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement