Kamis 31 Mar 2016 16:49 WIB

Ahok: Calon Pejawat Selalu Rentan Dikalahkan

Rep: C18/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui jika posisinya sebagai calon pejawat di Pilkada DKI Jakarta 2017, sangat rentan dan selalu ada kemungkinan untuk dikalahkan.

"pejawat itu selalu rentan ada kemungkinan dikalahkan karena kebijakan dan kinerja kita bakal diterus disoroti," katanya di Balai Kota Jakarta, Kamis (31/3).

Terlebih, jika apa yang dijanjikan tidak dapat terealisasi. Hal itu tentu menjadi senjata bagi lawan untuk menyerang dirinya. Gubernur DKI Jakarta itu mengaku hal tersebut menjadi kelemahan dirinya dalam Pilkada.

Berbeda dengan calon yang baru muncul, Ahok mengatakan, janji politik masih bisa diungkapkan kepada masyarakat. Janji tersebut bisa saja ditepati saat calon itu menjabat nanti.

"Mereka kan baru bilang akan dan akan. Kalau saya enggak bisa bicara akan dong, orang langsung lihat kamu benar atau enggak," ujarnya.

Ahok menjelaskan salah satu kunci agar pejawat itu terpilih kembali itu mudah, yakni kerja yang baik. Jika kebijakan dan kinerja membuat masyarakat puas, maka suara warga akan mengiringi dibelakang.

"Tapi kan memuaskan orang enggak gampang. Apalagi yang namanya penantang kan selalu mencari kelemahan kaya provokator kan," katanya.

Sebelumnya, Charta Politika merilis hasil survey kepada 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan pada 15-20 maret. Survei ini dilakukan setelah Ahok maju memilih jalur independen bersama dengan Heru Budi Hartono.

Charta politika menilai peluang untuk mengalahkan Ahok di Pilkada DKI Jakarta masih terbuka lebar.

(Baca: Pengamat: Ahok Sangat Mungkin Dikalahkan di Pilkada)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement