Rabu 30 Mar 2016 15:25 WIB

Pengamat: Ahok Sangat Mungkin Dikalahkan di Pilkada

Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih sangat mungkin untuk dikalahkan dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.

"Sangat mungkin, masih terbuka peluang Ahok untuk dikalahkan, saya setuju," kata Yunarto di Jakarta, Rabu (30/3).

Namun, Yunarto menekankan Ahok tidak bisa disamakan dengan calon gubernur pertahana DKI Jakarta pada Pilkada 2012, Fauzi Bowo yang kalah oleh pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama kala itu.

Menurutnya kasus kalahnya calon pertahana di Pilkada DKI dengan contoh Fauzi Bowo atau Foke tidak tepat untuk disamakan dengan kasus Ahok saat ini.

Yunarto atau yang biasa dipanggil Toto berpendapat apa yang telah dilakukan oleh Foke dengan Ahok dalam pembangunan Jakarta jauh berbeda.

Ia mengungkapkan hasil survei yang menunjukkan bahwa masyarakat DKI Jakarta menilai Jokowi dan Ahok telah membawa perubahan bagi Jakarta.

Sebanyak 75 persen responden menjawab Jakarta sudah berubah sejak ditangani oleh Jokowi dan dilanjutkan oleh Ahok. Sementara yang menyatakan belum berubah sebesar 7,5 persen.

Lebih lanjut, ia mengatakan kasus Foke sebagai pertahana yang kalah dalam pilkada turut dipengaruhi oleh popularitas lawannya, dalam hal ini Joko Widodo.

Menurut dia, Jokowi membawa "cerita" sukses yang telah dilakukannya sebagai Wali Kota Solo ketika maju sebagai calon gubernur DKI. Sedangkan penantang potensial Ahok yang seperti Jokowi melawan Foke adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Dua penantang tertinggi Ahok itu Ridwan Kamil dan Risma (Tri Rismaharini) karena mereka punya 'cerita' yang sama dengan Jokowi saat menantang 'incumbent'," tuturnya.

Ia mengatakan salah satu faktor pemilih menentukan pilihannya berdasarkan dari apa yang telah dilakukan oleh calon tersebut.

Survei dari Charta Politika menunjukkan Basuki Tjahaja Purnama masih memiliki elektabilitas tertinggi di antara nama-nama lain yang akan maju di Pilkada DKI.

Pengumpulan data survei tersebut dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang berada di lima wilayah kota administrasi DKI Jakarta.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement