REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Jawa Barat Dedi Mulyadi, mendamprat kepala desa se Kecamatan Pasawahan. Pasalnya, para kepala desa tersebut tidak bisa mengimplementasikan program arisan gotong royong. Akibat kejadian itu, honorarirum aparat tersebut terancam ditangguhkan.
"Arisan gotong royong itu, seluruh aparat desa di kecamatan tersebut harus bersatu membersihkan desa yang memeroleh arisan tersebut," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Selasa (29/3).
Tetapi, pelaksanaan arisan gotong royong di Kecamatan Pasawahan nilainya merah. Sebab, aparat desanya justru hanya berkerumun di lokasi Desa Margasari. Seharusnya, sejak pagi mereka sudah membersihkan sampah-sampah di wilayah tersebut.
Menurut Dedi, arisan gotong royong ini sudah serentak dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta. Pelaksanaannya setiap Selasa dan Kamis. Jadi, desa yang memenangkan arisan ini, akan diserbu aparat desa se Kecamatan untuk bebersih di wilayah itu.
Tetapi, di Pasawahan, Dedi mengaku kecewa karena pelaksanaannya kurang memuaskan. Makanya, gaji aparat desa tersebut terancam ditangguhkan. Dedi mengatakan kebersihan harus dilaksanakan seluruhnya. Termasuk, anak-anak sekolah juga harus dilibatkan.