Sabtu 26 Mar 2016 22:44 WIB

Daya Juang Pemuda Indonesia Dinilai Masih Lemah

Red: Ilham
Bahlil Lahadalia
Foto: Yasin Habibi/Republika
Bahlil Lahadalia

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia menilai daya juang generasi muda Indonesia masih rendah. Ini terlihat dari hanya sebagian kecil yang bisa menjadi pengusaha.

"Hanya sedikit yang bersedia berjuang hingga sukses menjadi pengusaha. Sebagian besar bercita-cita menjadi pegawai," kata dia di sela-sela Rapat Koordinasi se-Sumatera di Batam, Sabtu (25/3).

Hal tersebut, kata dia, berdampak pada kalahnya jumlah persentase pengusaha Indonesia dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Thailand. "Indonesia baru sekitar 1,8 persen, Singapura sudah sekitar 8 persen, Malaysia sekitar 4,5 persen demikian juga Thailand," kata dia.

Menurut dia, mental generasi muda Indonesia, termasuk yang lulusan sarjana masih ingin menjadi karyawan. Sementara untuk menjadi orang kaya tidak mungkin bisa jika hanya sebagai karyawan.

"Ini yang harus diubah. Generasi muda harus menjadi pengusaha, bermental pengusaha. Jangan hanya bercita-cita menjadi karyawan atau pegawai," kata Bahlil.

Untuk memupuk mental generasi muda Indonesia menjadi pengusaha, kata dia, HIPMI membentuk organisasi HIPMI Perguruan Tinggi sehingga mahasiswa-mahasiswa di bawah bimbingan HIPMI bisa dididik menjadi pengusaha sejak dini.

"Itu salah satu cara kami meningkatkan jumlah pengusaha Indonesia. Karena untuk mencapai dua persen, maka masih butuh 1,6 juta pengusaha baru. Sementara minat menjadi pengusaha masih sedikit," kata dia.

Selain itu, HIPMI juga melakukan pengembangan usaha sesuai dengan potensi masing-masing daerah. "Kami juga terus berupaya agar bunga pinjaman UMKM agar bisa terus diturunkan. Kami mendorong agar bunga terus turun dan pinjaman di bawah Rp 25 juta tanpa agunan. Hal itu akan mampu meningkatkan minat menjadi pengusaha," kata Bahlil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement