Jumat 25 Mar 2016 20:28 WIB

Unggas Mati Mendadak di Cikidang Akibat Flu Burung

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Unggas. Ilustrasi
Foto: Antara/Jojon
Unggas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus kematian unggas di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi disebabkan akibat flu burung. Hal ini didasarkan penelitian terhadap sampel yang dibawa ke Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor.

Lokasi unggas unggas yang mati mendadak tersebut berada di Kampung Cigelong RT 01 RW 07, Desa/Kecamatan Cikidang. ‘’Laporan secara lisan menyebutkan unggas tersebut positif flu burung,’’ ujar Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan kepada wartawan Jumat (25/3).

Menurut dia, laporan resmi terkait kasus kematian unggas di Cikidang baru akan disampaikan pekan depan. Meskipun demikian, Disnak akan segera meningkatkan upaya penanganan dan pencegahan penyebaran flu burung.Misalnya dengan menggiatkan gerakan vaksinasi terhadap unggas.

Selain itu meminta warga yang memelihara unggas agar mengandangkan hewan ternaknya dan secara rutin membersihkan kandang. Diterangkan Iwan, potensi penyebaran flu burung lebih rentan terhadap unggas yang dipelihara warga.

Pasalnya, di perusahaan peternakan biasanya sudah dilakukan kegiatan vaksinasi secara rutin. Sebelumnya, warga di Cikidang Sukabumi resah dengan adanya puluhan ekeor unggas yang mati mendadak.

‘’Di wilayah ini ada sekitar 65 ekor unggas yang mati,’’ ujar Ketua RT 01 Kampung Cigelong, Suparman kepada wartawan Kamis (24/3). Unggas tersebut mulai mati sejak dua pekan terakhir.

Suparman menerangkan, unggas yang mati yakni ayam dan bebek. Hewan tersebut dipelihara oleh sejumlah warga bukan perusahaan peternakan. Kematian unggas ini ujar Suparman, belum diketahui penyebab pastinya. Sehingga belum bisa dipastikan terkena flu burung atau tetelo (ND).

Meskipun demikian lanjut Suparman, warga diminta untuk tidak memegang bangkai unggas yang mati. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya menyebabkan penyakit kepada manusia.

Salah seorang pemilik unggas, Soleh (75 tahun) membenarkan adanya unggas yang mati mendadak dalam beberapan pekan terakhir. Unggas miliknya yang mati mencapai sebanyak 20 ekor. Namun, ia belum mengetahui secara pasti penyebab kematian unggas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement