Rabu 23 Mar 2016 16:51 WIB

Siyono Tewas, Komnas HAM Kumpulkan Bukti Dugaan Pelanggaran

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ilham
Jenazah terduga teroris Siyono saat diangkat dengan kurung batang
Foto: Antara
Jenazah terduga teroris Siyono saat diangkat dengan kurung batang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian terduga teroris di Klaten, Jawa Tengah, Siyono (34 tahun) masih menuai tanda tanya. Polisi menjelaskan kematian Siyono karena berkelahi dengan aparat di dalam mobil.

Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution mengatakan, dirinya telah melakukan investigasi bersama tim. Sebab, Komnas HAM menduga terdapat kesalahan prosedur dalam penangkapan tersebut.

"Penangkapan tanpa prosedur sama sekali tidak boleh dibiarkan," kata Manager, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (23/3). (Komnas Ham: Ada Banyak Pertanyaan di Balik Kematian Siyono).

Saat ini, kata Manager, mereka sedang mengumpulkan bukti terkait penangkapan hingga pasca kematian Siyono. Investigasi ini bukan berarti Komnas HAM membela teroris.

Namun, Manager belum dapat menyampaikan fakta apa yang sudah ditemukan karena investigasi masih berlangsung. Manager mengharapkan kejadian seperti ini tidak terulang lain. Untuk itu, Manager menegaskan, negara wajib menjaminnya.

Kejadian ini juga menjadi momentun agar DPR menunda pembahasan terkait revisi Undang-Undang Terorisme. Manager khawatir jika UU tersebut dilanjutkan peristiwa seperti kematian Siyono terulang kembali.

"Temuan ini masih awal, dan saat ini masih berlanjut," kata Manager.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement