REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terlibat tawuran. Apa penyebabnya? Ternyata, kepala daerah yang khas dengan ikat kepalanya ini terlibat "tawuran" dengan para pelajar SD dan SMP di Kampung Cijati, Desa Warung Jeruk, Kecamatan Tegalwaru. "Tawurannya, yaitu perang lumpur usai panen padi di sawah," ujar Dedi kepada Republika.co.id, Rabu (23/3).
Pagi ini, Dedi memang diundang oleh UPTD Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Tegalwaru untuk panen padi hasil tanam para pelajar. Setibanya di lokasi panen, Dedi disambut meriah oleh anak-anak pelajar yang menunggunya sejak pagi. Sambutannya itu diramaikan dengan suara "ole-ole" yang terbuat dari daun kelapa.
Tak berapa lama, Dedi dan anak-anak SD serta SMP itu turun ke sawah untuk memotong padi dengan sabit. Usai memotong padi, "tawuran" pun pecah. Pasalnya, orang nomor satu di Purwakarta itu secara spontanitas melemparkan lumpur ke para pelajar dan masyarakat setempat.
"Tawuran lumpur ini untuk mendekatkan bupati dengan masyarakat, terutama pelajar. Ini sangat menyenangkan," ujarnya.