REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) Gojek, Nadiem Makarim, mengunggah video yang berdurasi 1:37 menit dalam akun Youtube Gojek Indonesia. Dalam video tersebut, ia mengatakan, mendapat informasi pengemudi Gojek akan melakukan aksi tandingan karena ada beberapa pengemudi yang menjadi korban dalam demonstrasi pengemudi taksi, Selasa (22/3).
"Rekan-rekan driver yang tercinta, saya mendengar informasi bahwa terdapat rekan driver yang berkumpul dan merencanakan aksi tandingan karena kekerasan yang dialami beberapa driver Gojek," katanya dalam video tersebut, Selasa (22/3).
Nadiem mengingatakan kepada para sopir Gojek, kekerasan hanya akan merugikan diri sendiri dan keluarga. Ia meminta kepada seluruh sopir Gojek jika tetap ingin menjadi bagian dari karya anak bangsa untuk menghindari kekerasan.
"Jika Anda ingin terus menjadi pahlawan di jalan nusantara hindari kekerasan, jika Anda mencintai keluarga dan masa depan mereka hindari kekerasan," ujarnya menambahkan.
Dalam video yang berjudul "Himbauan Nadiem untuk Driver Go-Jek 22 Maret 2016" Nadiem mengatakan, Gojek sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Nadiem juga menyatakan siap membantu menindak pelaku kekerasan, termasuk bila pelaku kekerasan dilakukan oleh sopir Gojek.
"Nama Gojek berkibar bersama merah putih sejak berdiri. Saat terorisme kami ada untuk mengungsikan orang. Saat Jakarta banjir kami ada untuk masyarakat. Janganlah nama tersebut dinodai dengan kekerasan. Saat-saat kritis inilah yang menguji kemanusian kita. Rekan-rekan driver tercinta damaikanlah hati, salam satu aspal," tutupnya.