Ahad 20 Mar 2016 13:21 WIB

Ini Jawaban SBY Soal Isu Capres Ani Yudhoyono

Rep: Binti Sholikah/ Red: Angga Indrawan
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Youtube
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklarifikasi pemberitaan dan gambar di media sosial terkait pencalonan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2019 dari Partai Demokrat. Hal itu disampaikan saat memberi sambutan dalam rapat konsolidasi tertutup Partai Demokrat di Hotel Harris Surabaya, Ahad (20/3).

SBY mengaku merasa terganggu dengan adanya gambar Ani Yudhoyono sebagai Capres Partai Demokrat 2019 yang dimunculkan di sosial media. SBY juga meminta agar dilakukan investigasi untuk mengetahui pelaku yang menyebarkan gambar tersebut. Sebab, SBY tidak ingin Ani Yudhoyono di-bully di sosial media.

"Saya lakukan klarifikasi, dalam rangkaian safari Tour de Java kita tiba-tiba dimunculkan di sosial media seolah-olah kita sudah punya capres dan disitu Bu Ani ditulis sebagai Capres 2019. Karena kita terganggu. Dalam perjalanan malam hari di Semarang-Demak-Jepara-Kudus saya minta tolong diinvestigasi ini," kata presiden keenam RI tersebut.

SBY menyebut, kemungkinan gambar tersebut dimunculkan dengan tujuan kurang baik, seperti memecah-belah kekompakan Partai Demokrat atau hanya tujuan iseng. SBY menyatakan, pada saatnya nanti Partai Demokrat pasti punya calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung pada Pemilu 2019. Capres dan cawapres tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu putra terbaik bangsa yang punya integritas, kapasitas, rekam jejak dan elektabilitas yang tinggi.

"Pada saatnya akan disampaikan kita punya mekanisme dan itu ada di konstitusi kita AD/ART kita," jelas SBY.

Menurutnya, saat ini Partai Demokrat tengah meneropong kandidat yang patut menjadi nominasi capres dan cawapres Pemilu 2019. "Maunya kita di samping populer dan punya elektabilitas dia juga punya kapasitas dan integeritas memimpin negara ini menjalankan pemerintahan," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement