Rabu 16 Mar 2016 21:16 WIB

Saham Ancol Dinilai Perlu Ditawarkan ke Investor Domestik

Rep: C33/ Red: Nur Aini
  Warga menikmati wisata di pantai Ancol, Jakarta Utara, Kamis (31/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Warga menikmati wisata di pantai Ancol, Jakarta Utara, Kamis (31/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mempertanyakan apakah saham yang dimiliki pemerintah provinsi (pemprov) DKI di PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA) sudah ditawarkan pada pihak dalam negeri sebelum ingin dijual ke pihak asing.

Agus menerangkan PJA berbentuk perusahaan terbuka (TBK). Sehingga memang bebas saja jika saham ingin dijual pada pihak asing. Namun berdasarkan mekanisme yang ada, seharusnya saham ditawarkan terlebih dahulu pada para pemegang saham lainnya.

"Jual beli saham perusahaan tbk itu biasa saja ya bebas, kalau dia perlu duit ya dijual. Tapi pertanyaannya memang apakah di dalam negeri nggak ada yang mau beli? apakah sudah ditawarkan dengan para pemegang saham minoritas di PJA?," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (16/3).

Ia menyebutkan jika saham mayoritas dimiliki asing maka PJA bisa saja berubah menjadi Badan Usaha Milik Asing. Di sisi lain, ia meragukan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjual saham ke pihak asing. Meski pun dengan Ahok merasa promosi akan lebih maksimal jika investornya datang dari luar negeri. Namun menurutnya pihak asing belum tentu tertarik membeli saham PJA.

"Ngapain datang (investor asing) ke Ancol airnya butek. Kalau mau dipromisikan ya gimana? emangnya Disneyland mau beli? nah apakah ada yang mau beli? paling Disneyland beli di tempat lain," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement