Selasa 15 Mar 2016 19:03 WIB

Demokrat Dinilai Belum Bisa Lepas dari Dinasti SBY

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Partai Demokrat SBY, Ani Yudhoyono.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Demokrat SBY, Ani Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengajar Ilmu Politik Universitas Indonesia Zikril Hakim Badri mengatakan jika Ani Yudhoyono benar-benar dicalonkan sebagai presiden pada Pilpres 2017 oleh Partai Demokrat, pencalonan itu menunjukan buruknya kaderisasi di partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Ini bukti Demokrat belum bisa lepas dari dinasti SBY," katanya, Selasa (15/3).

Zikril menuturkan, dalam demokrasi siapa saja sah mencalonkan atau dicalonkan sebagai presiden. Namun hal ini menunjukan lemahnya kaderisasi Demokrat sebagai organisasi.

Ia mengatakan hal ini juga menunjukan dinasti SBY ingin tetap berkuasa. Dengan mengusung orang yang relatif dekat dengan SBY.

Namun menurut Zikril, pengaruh SBY sudah tidak dapat memberikan kontribusi terhadap elektabilitas, Ani jika benar-benar dicalonkan. Pada masa kepemimpinan SBY, kata dia, tingkat ekonomi tidak mengalami banyak perubahan.

Rezim SBY sudah lama lewat. Faktor-faktor kedekatan dengan tokoh tidak akan menentukan elektabilitas.

"Elektabilitas masyarakat sendiri yang menentukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement