Selasa 15 Mar 2016 18:21 WIB

Kemunculan SBY untuk Naikkan Pamor Demokrat Jelang Pilpres 2019

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke pabrik garmen di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya pada hari ketiga SBY Tour De Java, Kamis (10/3).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke pabrik garmen di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya pada hari ketiga SBY Tour De Java, Kamis (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sempat menghilang, Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kini kerap muncul di media. SBY sesekali memberikan masukan dan kritiknya pada pemerintahan saat ini.

Kemunculan SBY tak ayal menimbulkan pertanyaan mengenai apa sebenarnya tujuan yang tiba-tiba kembali ke depan layar politik Tanah Air. Bahkan SBY mulai melakukan roadshow dan terjun langsung ke masyarakat.

Sebagian masyarakat menganggap itu sebagai hal wajar, mengingat posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun di satu sisi muncul dugaan kembalinya SBY merupakan ancang-ancang untuk menaikkan pamor Demokrat dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Kalau untuk menaikkan nama Demokrat itu pasti. Semua partai politik akan berusaha menaikkan namanya,” ujar politikus Partai Demokrat Dede Yusuf kepada Republika.co.id, Selasa (15/3).

Demokrat, kata Dede, tidak mempunyai stasiun televisi sendiri sehingga yang bisa mereka lakukan adalah melakukan roadshow. "Itu harus dihargai sebagai strategi pemenangan partai. Kami tidak bisa non-stop setiap hari ada di televisi,” kata dia.

Media sosial (medsos) mempunyai daya jangkau yang luas. Demokrat pun melihat medsos sebagai salah satu pasar yang perlu digarap untuk menaikkan nama partai.

Meski SBY kini kembali tampil, namun sejauh ini belum ada sinyalemen ayah dua putra itu akan kembali meramaikan bursa pemilihan Pilpres 2019. “Pak SBY bilang cukup 10 tahun saja menjadi Presiden. Demokrat akan menggali atau mencari kader baru (untuk menjadi bakal capres),” ujar Dede.

Namun sudah menjadi kewajiban SBY dan seluruh kader Demokrat lainnya untuk memanaskan mesin partai menyambut Pilpres mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement