Senin 14 Mar 2016 06:29 WIB

Banjir Dayeuhkolot, Warga tak Mampu Selamatkan Barang Berharga

Rep: Umar Mukhtar / Red: Andi Nur Aminah
Banjir merendam Jalan Moh Toha, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Ahad (13/3).  (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Banjir merendam Jalan Moh Toha, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Ahad (13/3). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir yang melanda Kecamatan Dayeuhkolot telah membuat barang-barang berharga milik warga terendam. Ketinggian air yang terjadi kali ini ternyata di luar perkiraan masyarakat.

Salah seorang warga Kampung Bojong Asih Kelurahan/Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Aristo Wibowo (40) menuturkan, rumahnya mulai terendam kemasukan air hujan sejak sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (12/3). 

Dalam kondisi itu, ia dan keluarganya pun langsung mengungsi ke kantor kecamatan Dayeuhkolot, di sebuah aula di lantai 2. "Bukan hanya rumah saya, semua rumah di Bojong Asih terendam sekarang," ujar dia, Ahad (13/3).

Aristo merasa tak bisa berbuat apa-apa karena seluruh harta bendanya seperti televisi, mesin cuci, mesin dan penanak nasi serta yang lainnya, terendam. "Banjir yang sekarang korbannya paling besar. Segala harta terendam semua. Total ini. Banjir total ini," tutur dia.

Aristo mengatakan desain penempatan perabotan di rumahnya sebetulnya sudah disesuaikan dengan ketinggian banjir yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Perabotan yang ditaruh di rak pun sudah ditata agar peletakannya lebih tinggi dari sebelumnya. 

Namun, diakui Aristo, ternyata banjir Dayeuhkolot kali ini memang menjadi yang terparah. Makanya, kata dia, banjir ini di luar perkiraan. "Ini tidak biasanya dan ini yang paling parah dari 2010. Diselamatkan semaksimal mungkin tapi akhirnya terendam juga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement