REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), masih menempati urutan teratas dalam survei elektabiltas dan popularitas Pilkada DKI Jakarta 2017. Elektabilitas Ahok masih mengungguli nama-nama lain dalam bursa calon pemimpin DKI Jakarta mendatang.
Peneliti Politik dari Populi Center, Tommi Legowo, mengatakan Ahok masih mengantongi dukungan elektabilitas sebanyak 49 persen dalam survei pada Februari lalu. "Capaian elektabilitas ini jauh lebih tinggi dibandingkan nama-nama lain yang elektabilitasnya masih di bawah 40 persen," ungkap Tommi kepada Republika, di Jakarta, Sabtu (22/3).
Nama-nama yang dimaksud antara lain politisi Yusril Ihza Mahendra dan musisi Ahmad Dhani. Tommi melanjutkan, berdasarkan survei elektabilitas secara head to head, Ahok tetap memimpin pada capaian 50 persen mengungguli nama-nama seperti Sandiaga Uno, Ahmad Dhani dan Yusril Ihza Mahendra.
Sementara itu, dari segi popularitas, juga masih memimpin dengan capaian survei di atas 98 persen. Nama-nama lain yang populer bagi masyarakat Jakarta adalah Ahmad Dhani dan Yusril Ihza Mahendra.
Dari hasil survei tersebut, Tommi mengatakan masih ada kesempatan bagi lawan-lawan Ahok untuk meraih suara besar dalam Pilkada 2017. Namun, katanya, para kandidat selain Ahok harus mampu menunjukkan diri layak dipilih dan mempimpin DKI Jakarta.
"Harus menunjukkan kinerja mereka sebelumnya di bidangnya masing-masing. Misalnya Sandiaga Uno sebagai pembina UMKM, seperti apa kiprahnya? Kalau hanya menjalin komunikasi dengan warga secara temporer, saya kira sulit untuk berharap unggul dalam Pilkada Jakarta," jelas Tommi.
Sebelumnya, dukungan positif terhadap Ahok telah tercatat dalam survei pada Oktober 2015 lalu. Hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), itu mencatat dukungan kepada Ahok sebanyak 23,5 persen.
Hasil ini dilihat dari 631 responden yang menyatakan jawaban positif terhadap kinerja Ahok. Jumlah seluruh responden diketahui sebanyak 800 orang. Survei tersebut menekankan kepada beberapa elemen, yakni keamanan dan infrastruktur.