REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu Ade Komaruddin menuding mencuatnya pemberitaan belum dilakukannya laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) pada sosok Ketua DPR RI sebagai bentuk kampanye hitam. Hal tersebut disampaikan oleh Bambang Soesatyo yang menjadi tim sukses pencalonan Ade sebagai ketua umum Golkar mendatang.
Menurut Bambang, sebenarnya sudah berkali-kali Akom -- sapaan dari Ade Komaruddin -- diserang dengan kampanye hitam. Kampanye semacam ini muncul, kata dia, karena Akom terus memanen dukungan pada bursa calon ketua umum Golkar. (Baca: Akom Segera Lapor Kekayaan ke KPK)
''Untuk yang kesekian kali Ketua DPR Ade Komarudin diserang kampanye hitam. Mulai dari isu perjanjian tidak akan maju sebagai calon ketua umum, gratifikasi pesawat pribadi hingga yg terakhir LHKPN. Modusnya pun sama,'' kata Bambang, Kamis (10/3), di Jakarta.
Politikus yang lebih akrab disapa dengan nama Bamsoet itu mengaku sudah mengendus pihak-pihak yang menyerang Akom. Menurutnya, kampanye hitam itu tak terlepas dari persaingan di bursa calon ketua umum Golkar.
''Saya menduga pelakunya adalah caketum (calon ketua umum, red) yang stres. Tidak siap menang, tidak siap kalah. Sehingga memakai cara-cara kotor,'' tegasnya.
Bamsoet menegaskan, dirinya tahu persis anggota di Fraksi Partai Golkar yang belum menyerahkan LHKPN. ''Pertanyaannya kenapa hanya Akom yang disebut-sebut?'' ucapnya.
Bamsoet meyakini ada calon ketua umum lain yang menyerang Akom dengan isu LHKPN. Padahal, soal LHKPN bisa dicek langsung ke KPK.
''Saya saja yang sudah serahkan LHKPN dibilang belum. Beginilah kalau ada caketum yang strss, nembak pakai peluru hampa,'' ujarnya.