Selasa 08 Mar 2016 18:10 WIB

Seruan Boikot Produk Israel Harus Dilanjutkan dengan Aksi Nyata

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Wakil Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris
Wakil Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pidato penutupan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB ke-5 OKI), Presiden Joko Widodo menyerukan Dunia Islam untuk melarang masuknya produk-produk Israel. Pernyataan ini mendapat sambutan positif dan apresiasi berbagai pihak.

Pernyataan Jokowi memperteguh komitmen dan konsistensi Indonesia dalam mengamalkan amanat UUD 1945. Indonesia merupakan negara paling tegas dan konsisten membela Palestina. Sikap Indonesia jelas bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

“Seruan boikot produk Israel oleh Presiden Jokowi harus ditindaklanjuti dan dilembagakan melalui keputusan presiden yang nanti diikuti dengan keputusan menteri terkait, terutama yang terkait dengan perdagangan,” kata Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (8/3). (Soal Boikot Produk Israel, Indonesia Harus Jadi Contoh).

Menurut dia, walau Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dan perdagangan langsung dengan Israel, Kementerian Perdagangan harus segera melakukan pengecekan. Pengecekan tersebut terkait ada tidaknya produk Israel yang diproduksi di Indonesia. Jika ada, produk tersebut harus diumumkan agar publik tidak membeli produk-produk tersebut.

Fahira megatakan, seruan boikot produk Israel oleh Jokowi harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata. “Supaya isu boikot produk, budaya, dan akademik Israel tidak hanya menguat saat terjadi kekerasan di Palestina, tetapi bisa setiap saat,” kata Fahira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement