REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dana Desa berperan penting membangun kesejahteraan masyarakat. Hal ini karena uang "segar" yang datang dari pemerintah pusat ikut mendorong perekenomian desa. “Kalau sudah ada perputaran uang baru maka otomatis meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata pengamat politik Polcomm Institute, Heri Budianto saat dihubungi wartawan, Jumat (4/3).

Heri mendukung rencana Presiden Joko Widodo meningkatkan dana desa. “Semakin besar (dana desa) menurut saya (semakin) merangsang pertumbuhan ekonomi desa, daripada uang itu beredar di kota‎,” ujar Heri

Namun begitu penggunaan dana desa tetap harus diawasi. Hal ini agar dana desa bisa termanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat. “Jadi diharapkan pemuda desa tidak akan lagi meninggalkan desanya, ketika perputaran uang itu sudah banyak di desa,” katanya.

‎Heri menilai penyaluran dana desa yang dikelola oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sudah tepat sasaran. Salah satu bukti, pembentukan BUMDes dan pembangunan infrastruktur desa.

Sebelumnya, Ahad (28/2) Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan pemerintah berencana meningkatkan dana desa 2016 menjadi Rp 46,9 triliun ‎atau dua kali lipat lebih besar dibanding 2015 sebesar Rp 20,7 triliun‎. 

Peningkatan ini sebagai bukti kongkrit Pemerintahan Jokowi menjalankan janji membangun ekonomi dari pinggiran dan desa.‎ Dari dana itu setiap desa akan mengelola uang secara mandiri sebesar Rp500-800 juta. 

“Sudah jelas dan sangat nyata betapa pemerintahan Jokowi-JK memberikan perhatian penuh kepada desa," ujar Marwan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika