Rabu 02 Mar 2016 16:16 WIB

Menristekdikti: Jumlah Peneliti dan Publikasi Penelitian Masih Rendah

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Peneliti
Foto: VOA
Peneliti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, jumlah peneliti dan publikasi jurnal penelitian di Indonesia masing sangat rendah. Untuk itu, kondisi ini jelas harus diperbaiki ke depannya.

Menteri Nasir menerangkan, menyatunya pendidikan tinggi dan pengembangan teknologi dalam satu kementerian merupakan kolaborasi kuat. Hal ini karena keberadaan dosen di Perguruan Tinggi (PT) sebenarnya bisa menjadi cara untuk meningkatkan jumlah peneliti dan publikasi peneltian di Indonesia.

Menurut Nasir, Sekitar 12 hingga 14 persen dari 120 ribu dosen di Indonesia telah bergelar doktor. Mereka ini jelas telah menelurkan sejumlah riset dan berkontribusi meningkatkan jumlah publikasi penelitian juga. 

"Ini belum termasuk jumlah riset yang dikeluarkan mahasiswa magister dan sarjana," ujar Mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro (Undip) dalam Rapat Kerja (Raker) LIPI 2016 bertemakan 'Menuju Etos Kerja Profesional dan Tata Kelola Efektif untuk Peningkatan Kinerja LIPI' di Auditorium LIPI, Jakarta, Rabu (2/3).

Sementara ihwal jumlah publikasi, Nasir mengatakan, angkanya memang masih rendah. Sejauh ini hanya 4500 hingga 5500 karya yang berhasil dipublikasikan. Angka ini sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250-an juta.

Pada dasarnya pemerintah menargetkan 8000 penelitian bisa terpublikasikan di masa mendatang. Namun karena menyesuaikan anggaran pemerintah, kata Nasir, pihaknya hanya menargetkan 6000 hingga 6500 penelitian yang bisa dipublikasikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement