REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Banjir bandang menerjang Desa Perigi, Seruni Mumbul. dan Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat akibat meluapnya air kali ketika terjadi hujan lebat pada Selasa (1/3), sekitar pukul 13.30 WITA.
Kepala Bidang Kesiagaan dan Tanggap Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur M Takdir Ilahi ketika dihubungi dari Mataram, Selasa menyebutkan air setinggi 50 cm merendam pemukiman warga
"Delapan rumah di Desa Perigi yang berada di pinggir kali tergenang air, sedangkan di Desa Seruni Mumbul dan Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya, ada sekitar 200 rumah yang terdampak," katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir bandang tersebut. Namun, ada sawah warga yang ditanami padi dan jagung rusak dan fasilitas air minum juga rusak.
BPBD Lombok Timur juga tidak mengungsikan warga karena sebagian besar berada di dalam rumah panggung, sehingga air hanya merendam pemukiman mereka.
Takdir mengatakan banjir bandang yang menerjang Desa Seruni Mumbul dan Labuhan Lombok, di Kecamatan Pringgabaya tersebut akibat air kiriman dari Desa Perigi, Kecamatan Suela yang mengalir melalui tiga kali, yakni Kali Tibu Paku, Kali Batu dan Kali Batu Sae.
"Air kali yang meluap karena tidak mampu menampung air hujan dari atas Bukit Durian, terlebih dahulu merendam delapan rumah di Desa Perigi, baru kemudian merendam Desa Seruni Mumbul dan Labuhan Lombok," ujarnya.
Ia mengatakan air yang menggenangi rumah warga sudah surut, baik di Desa Perigi, Seruni Mumbul dan Labuhan Lombok yang berada dekat dengan pinggir pantai.
Meskipun demikian, pihaknya meminta warga untuk tetap waspada karena cuaca masih mendung yang berpotensi terjadi hujan lagi pada malam hari.
"Kondisi air sudah surut sejak sore tadi. Tapi kami tetap siaga di lokasi bersama aparat TNI dan polisi sampai kondisi benar-benar aman," ucap Takdir.