REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meyakini, Cina tak bermaksud untuk menguasai laut Cina Selatan. Menurut dia, Cina juga menginginkan perdamaian terkait perebutan di kawasan laut Cina Selatan.
Ia menjelaskan hal ini juga berkaitan dengan jalur pelayaran perdagangan Cina. Sebab, sebagai negara industri, Cina ingin meningkatkan nilai ekspor dan impornya.
"Menurut saya Cina bukan niatnya untuk menguasai wilayah itu secara kekuatan. Pasti tidak. Karena ingin jalur itu damai. Kalau tidak damai macam mana, pasti ekspor Cina langsung drop," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/2).
JK mengatakan konflik di laut Cina Selatan dapat diselesaikan dengan cara yang damai, yakni melalui dialog atau perundingan antar negara untuk mengembangkan kawasan tersebut. "Bahwa di situ mungkin ada kekayaan alam yang ingin dieksploitasi, oleh karena itu jalan yang terbaik ialah bekerja bersama-sama untuk eksplorasi di situ sesuai dengan wilayah masing-masing," jelas JK.
Seperti diketahui, ketegangan di laut Cina Selatan melibatkan sejumlah negara, yakni Cina, Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. Negara-negara tersebut saling mengklaim untuk mengelola laut Cina Selatan.