REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Riau menyatakan masih banyak narkoba dari Malaysia yang lolos masuk ke Batam. Meskipun, berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan.
"Masih banyak narkoba lolos masuk ke Batam, yang ditangkap dari Pelabuhan Internasional Batam Centre hanya sebagian kecil saja," kata Kabid Brantas BNN Kepri AKBP Bubung Pramiadi di Batam, Sabtu (27/2).
Ia mengatakan, narkoba khususnya sabu yang masuk dari Malaysia ke wilayah Batam sulit diberantas mengingat banyak pelabuhan rakyat yang tersebar diseluruh pinggir pantai. Sebagian narkoba masuk ke Batam bersamaan dengan pulangnya TKI ilegal dari Malaysia. Hal tersebut berdasarkan salah satu penangkapan tekong TKI ilegal oleh BNN Kepri.
"Pelabuhan rakyat dan bibir-bibir pantai Batam dimanfaatkan jaringan narkotika internasional dari Malaysia mengingat jaraknya sekat dengan Batam," kata dia.
Bubung mengatakan terus meningkatkan upaya koordinasi dengan berbagai lembaga lain yang memiliki kewenangan terhadap pemberantasan narkoba di Batam dan Kepri. "SDM BNN Kepri masih terbatas, sehingga perlu kerjasama berbagai pihak memerangi narkoba. Upaya pemberantasan narkoba harus melibatkan Imigrasi, polisi, BC, TNI dan unsur masyarakat," kata Bubung.
Bubung juga mengatakan memperketat pengawasan jalur keluar domestik dari Batam mengingat sebagian sabu asal Malaysia dikirim ke daerah lain di Indonesia baik menggunakan penerbangan maupun pekayaran. "Selain untuk diedarkan di Batam, banyak juga yang dibawa keluar. Jadi pengawasan pintu-pintu keluar baik bandara atau pelabuhan juga harus diperketat," kata dia.