Selasa 23 Feb 2016 16:10 WIB

Cerita Sopir Taksi yang Pernah Dilecehkan Mahasiswa Gay

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Puluhan massa dari Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Provinsi Jabar bersama elemen muda, mahasiswa dan masyarakat Muslim Bandung, menggelar aksi menolak LGBT, di depan DPRD Jabar, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (11/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Puluhan massa dari Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Provinsi Jabar bersama elemen muda, mahasiswa dan masyarakat Muslim Bandung, menggelar aksi menolak LGBT, di depan DPRD Jabar, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rupanya agresivitas kaum LGBT tak hanya di ranah kampanye untuk mendapatkan pengakuan kalau hubungan seks sesama jenis itu tak menyimpang. Namun di dunia nyata mereka juga sangat agresif.

(Baca: Cerita Sopir Taksi yang Pernah Dirayu Pria Gay Kaya)

Ono, seorang sopir taksi ibukota menceritakan kisahnya bertemu dengan penumpang-penumpang dari kalangan kaum LGBT. Suatu ketika ia dipesan oleh seorang mahasiswa. Mahasiswa itu atletis dan parasnya tampan, keturunan Tionghoa. Ia tak berpikir apa-apa saat mahasiswa itu masuk ke taksinya.

Saat diajak bicara. Rupanya mahasiswa itu gagap, jawabnya terbata-bata. Kemudian mahasiswa itu duduk di kursi depan sambil bermain smartphone meminta diantarkan ke kampusnya yang merupakan salah satu kampus berbiaya mahal di Jakarta Barat.

Dari bermain smartphone, ujar Ono, kemudian mahasiswa itu mulai menyandarkan kepalanya di bahunya. "Saya tak berpikir negatif, saya cuma mbatin, mungkin dia gagap, jadi pengen dikasihani," tutur Ono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement