Selasa 23 Feb 2016 15:43 WIB

Cerita Sopir Taksi yang Pernah Dirayu Pria Gay Kaya

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Larangan pernikahan sejenis (ilustrasi)
Larangan pernikahan sejenis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rupanya agresivitas kaum LGBT tak hanya di ranah kampanye untuk mendapatkan pengakuan kalau hubungan seks sesama jenis itu tak menyimpang. Namun di dunia nyata mereka juga sangat agresif.

Ono, seorang sopir taksi ibukota menceritakan kisahnya bertemu dengan penumpang-penumpang dari kalangan kaum LGBT tersebut. Suatu ketika Ono, sopir taksi bertubuh sedang itu menjemput penumpangnya tengah malam dari Hotel Borobudur.

Laki-laki yang memesan taksinya itu berpakaian rapi dan perlente. Baju atasnya batik dengan dilengkapi celana panjang yang terlihat mahal. Dalam perjalanan, rupanya laki-laki itu mengajaknya bicara. Bahkan sempat memijit-mijit bahunya, "Nggak capek pak, nyetir mulu?" Kata laki-laki itu.

"Ya capek Pak. Tapi namanya juga nyari nafkah buat anak istri di Jawa," jawab Ono.

Lalu laki-laki itu pun menatapnya genit dan berujar. "Wah jarang tersalurkan dong pak, enak lho kalau laki-laki sama laki-laki," katanya terus terang.

Ono pun menolak ajakan laki-laki perlente itu dengan halus. "Saya tak bisa pak, kalau sama laki-laki, saya mah setia sama istri," ujarnya.

Namun lebih gilanya lagi, laki-laki tersebut tak segan mengeluarkan bagian tubuh pribadinya. Bahkan ia mengaku sering melakukan lulur bagian pribadi supaya makin perkasa saat bercinta dengan pasangan homoseksualnya.

Saat ditanya mengapa Ono tak meminta laki-laki gay itu turun dari taksi, ia mengatakan tidak bisa. Ia hanya bisa mempercepat perjalanan agar pria ini sampai di lokasi yang dituju. Bahkan, laki-laki gay itu sempat menawarkan sejumlah uang kepadanya asal mau disodomi. Namun ia tetap menolaknya.

"Saya tak bisa pak. Tak nafsu saya kalau sama laki-laki," katanya.

Akhirnya si pria gay, tetap kekeh bahkan rela memutarkan video porno laki-laki perempuan untuk membuatnya bergairah. Ia terus menolak sampai akhirnya si pria gay harus turun sampai di rumahnya. "Wah kaya banget itu orang. Rumahnya saja besar banget," ujar Ono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement