Jumat 19 Feb 2016 17:18 WIB

Polda Metro Jaya Duga Ada Transaksi Narkotika di Kalijodo

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Warga memasang spanduk yang bertuliskan tuntutan ganti rugi atas penertiban permukiman di Kalijodo, Jakarta, Kamis (18/2).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga memasang spanduk yang bertuliskan tuntutan ganti rugi atas penertiban permukiman di Kalijodo, Jakarta, Kamis (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menduga selain banyaknya premanisme, miras ilegal, prostitusi, diduga pengedaran narkotika juga terjadi di kawasan Kalijodo. Sehingga, aparat polisi pun melakukan operasi kepolisian terkait kemungkinan adanya narkotika.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Eko Daniyanto mengatakan terhadap kejadian Toyota Fortuner maut yang dikendarai oleh Riki Agung Prasetyo telah menewaskan empat orang korban. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Riki sempat menenggak bir sebanyak delapan botol di kawasan Kalijodo.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, dia minum enam sampai delapan botol bir," ujar Eko di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/2).

Sejak tragedi maut di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat tersebut kemudian polisi melakukan penertiban di kawasan Kalijodo. Setelah hasil pemeriksaan positif minuman keras, Eko beranggapan di Kalijodo juga kerap terjadi peredaran narkotika.

"Tidak menutup kemingkinan narkoba juga ada di sana. Minggu-minggu ini kita mainkan (operasi)," ujar Eko.

Namun Eko mengaku masih menunggu keputusan dari Karo Ops Polda Metro Jaya dan Kabid Dokkes Polda Metro Jaya untuk waktu operasinya. Tapi Eko membocorkan jika pihaknya sudah stand by apabila sewaktu-waktu instruksi operasi dilakukan.

"Kapan waktunya kita standby dalam 2-3 hari kami mainkan. Perlu koordinasi dahulu, sehingga diharapkan tidak ada kontradiksi dan psikis nantinya," ujar Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement