Selasa 16 Feb 2016 08:18 WIB

Wali Kota Jakarta Barat: Prostitusi Kalijodo Masuk Jakarta Utara

Rep: C30/ Red: Ilham
Kertas yang berisi surat sosialisasi penertiban Kalijodo dipasang pada tembok rumah warga di Kawasan Kalijodo, Jakarta, Senin (15/2).
Foto: Republika/ Wihdan
Kertas yang berisi surat sosialisasi penertiban Kalijodo dipasang pada tembok rumah warga di Kawasan Kalijodo, Jakarta, Senin (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi mengatakan wilayah yang paling banyak tempat prostitusi berada di wilayah Jakarta Utara. Sementara di wilayahnya hanya ada satu.

Menurut Anas, wilayahnya yang masuk dalam kawasan Kalijodo hanya RT 07 RW 10 dan selebihnya adalah warga Jakarta Utara. Dia juga mengaku hanya ada satu kafe dan satu tempat karaoke di RT 7. Sedangkan untuk tempat-tempat prostitusi masuk kawasan Jakarta Utara.

Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi mengakui wilayahnya banyak dijadikan tempat prostitusi. Namun, kata Rustam, di kawasan Jakarta Barat juga ada prostitusi.

"Di sana (Jakarta Barat) ada, di sini (Jakarta Utara) juga ada, Jakarta Utara lebih banyak," ujar Rustam di Polda Metro Jaya, Senin (16/2).

Menurut data pemerintah provinsi Jakarta Utara, jumlah pekerja seks komersial (PSK) yang memiliki KTP DKI Jakarta sebanyak 195 orang. Sementara yang lainnya adalah pendatang. "Di utara ada sekitar 200 rumah penduduk," kata Rustam.

Ia menambahkan, untuk warga permukiman yang memiliki KTP akan disediakan rumah susun untuk pindah dan sudah dapat mendaftarkan diri di posko yang disediakan. Bagi warga pendatang, akan disediakan fasilitas untuk pulang kampung.

"Bagi yang ingin alih profesi kita lakukan pelatihan kerja, tidak mungkin langsung kita kasih produk. Setelah melakukan pelatihan akan kita salurkan pada perusahaan-perusahaan," kata Rustam.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement